
Pekanbaru — Kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Sinergi Membangun Riau melalui Aspirasi Dosen Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (PTKIS)” telah sukses diselenggarakan di Pekanbaru. Kegiatan ini menjadi wadah strategis bagi pimpinan dan dosen PTKIS untuk menyampaikan pandangan, gagasan, serta aspirasi kepada wakil rakyat dalam upaya meningkatkan kualitas dan kontribusi pendidikan Islam di wilayah Riau dan Kepulauan Riau.
FGD ini dihadiri langsung oleh Dr. H. Achmad, M.Si, anggota Komisi VIII DPR RI yang membidangi agama, sosial, dan pemberdayaan masyarakat. Turut hadir pula Sekretaris Kopertais Wilayah XII Riau–Kepri, Rhonny Riansyah, S.E., M.M., beserta sejumlah staf Kopertais dan pengurus Yayasan Diniyah Pekanbaru selaku tuan rumah pelaksanaan acara.
Selain dihadiri secara tatap muka oleh sejumlah pimpinan perguruan tinggi, kegiatan ini juga disiarkan secara daring melalui Zoom Meeting, memungkinkan partisipasi yang lebih luas dari berbagai daerah di Provinsi Riau dan Kepulauan Riau.
Perguruan tinggi yang hadir langsung di lokasi antara lain STAI Al-Kifayah Riau, IAI Diniyah Pekanbaru, IAI IMSYA, IALE, STAI Al-Azhar, dan STAI Al-Mujtahadah. Sementara itu, beberapa PTKIS dari luar Pekanbaru turut serta secara daring, di antaranya STAI Hubbul Wathan Duri, ISQ Rohul, IKTN, STAI Nurul Falah Air Molek, Institut EHMRI, STAI Tuanku Tambusai, STAI Ar-Ridho Bagansiapiapi, IAI Rokan, dan STAI SUSHA Siak. Kehadiran mereka menunjukkan komitmen kuat seluruh PTKIS dalam menjalin sinergi lintas daerah untuk memajukan pendidikan Islam.
Wadah Aspirasi dan Kolaborasi Strategis

Pelaksanaan FGD ini memiliki tiga tujuan utama, yaitu:
- Menyampaikan aspirasi PTKIS terkait kebijakan pendidikan tinggi keagamaan Islam kepada Komisi VIII DPR RI.
 - Mendiskusikan tantangan dan kebutuhan peningkatan mutu serta daya saing PTKIS di tengah perkembangan zaman dan dinamika kebijakan pendidikan nasional.
 - Menjalin sinergi antara PTKIS Riau dan Komisi VIII DPR RI untuk memperkuat peran pendidikan Islam dalam pembangunan daerah dan nasional.
 
Dalam sambutannya, Ketua Badan Kerja Sama (BKS) PTKIS Riau–Kepri, Dr. Ali Musri Semjan Putra, M.A., menyampaikan bahwa FGD ini merupakan bentuk nyata dari komitmen PTKIS dalam berkontribusi terhadap kemajuan pendidikan Islam di Indonesia, khususnya di wilayah Riau dan Kepri. Ia menegaskan bahwa aspirasi yang disampaikan bukan sekadar keluhan, tetapi juga berupa gagasan konstruktif untuk membangun sinergi kebijakan yang lebih baik ke depan.
“Kami berharap kegiatan ini menjadi ruang strategis untuk mempertemukan pandangan antara praktisi pendidikan tinggi Islam dan para pembuat kebijakan. Karena tanpa komunikasi yang kuat, sulit bagi PTKIS untuk berkembang optimal,” ujar Dr. Ali Musri dalam sambutannya.
Sementara itu, Sekretaris Kopertais Wilayah XII Riau–Kepri, Rhonny Riansyah, S.E., M.M., menambahkan bahwa tantangan dunia pendidikan Islam saat ini semakin kompleks. Ia menekankan pentingnya peningkatan kapasitas dosen, akreditasi kelembagaan, serta pemanfaatan teknologi digital dalam proses pembelajaran dan tata kelola kampus.
“FGD seperti ini sangat penting agar kebijakan yang dibuat pemerintah dapat berpijak pada realitas lapangan. Suara para dosen dan pimpinan PTKIS harus menjadi bagian dari perumusan arah kebijakan pendidikan Islam di masa depan,” ungkapnya.
Dialog Konstruktif Bersama DPR RI
Dalam kesempatan tersebut, Dr. H. A
chmad, M.Si. menyambut positif aspirasi dan pemikiran yang disampaikan oleh para peserta FGD. Ia menyatakan bahwa Komisi VIII DPR RI berkomitmen mendukung peningkatan mutu pendidikan tinggi keagamaan Islam, baik melalui penguatan anggaran, kebijakan afirmatif, maupun sinergi lintas kementerian dan lembaga.
“PTKIS memiliki peran strategis dalam membentuk karakter dan moral generasi muda bangsa. Karena itu, kami di DPR RI berkomitmen untuk terus memperjuangkan kepentingan lembaga-lembaga pendidikan Islam agar lebih berdaya dan mampu bersaing di era global,” ujar Dr. Achmad.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara kampus, pemerintah, dan masyarakat dalam membangun pendidikan Islam yang adaptif terhadap perubahan zaman tanpa kehilangan nilai-nilai dasar keislaman dan kebangsaan.
Menuju Sinergi dan Aksi Nyata
Kegiatan FGD ini diakhiri dengan sesi diskusi terbuka antara peserta dan narasumber. Berbagai isu penting dibahas, mulai dari peningkatan kesejahteraan dosen, penguatan akreditasi, perbaikan sistem pelaporan PDDikti, Beasiswa KIP untuk mahasiswa serta Beasiswa 5000 Doktor untuk Dosen. Para peserta berharap agar hasil FGD ini tidak berhenti pada tataran diskusi semata, tetapi dapat ditindaklanjuti dalam bentuk rekomendasi kebijakan dan program nyata yang mendukung kemajuan PTKIS di wilayah Riau dan Kepri.
Sebagai tuan rumah, IAI Diniyah Pekanbaru mendapat apresiasi atas kesiapan dan dukungan penuh dalam menyukseskan kegiatan tersebut. Acara berlangsung dengan khidmat, penuh semangat kolaboratif, dan diakhiri dengan foto bersama seluruh peserta sebagai simbol kebersamaan dan tekad membangun pendidikan Islam yang unggul, inklusif, dan berdaya saing.
Dengan terselenggaranya FGD ini, PTKIS Wilayah XII Riau–Kepri menegaskan komitmennya untuk terus berperan aktif dalam mencerdaskan kehidupan bangsa melalui sinergi, aspirasi, dan kolaborasi nyata antara dunia akademik dan lembaga legislatif.